Selasa, 17 Mei 2011

Jiwa Sang Penyair


Malam semakin bersikap dingin
Pada penyair yang lemah itu
Yang memandang pasrah pada langit
Disana hanya ada awan berarak
Hitam dan dingin seperti kematian

Ia semakin pasrah
Seperti pesakitan yang menghadapi pancungan
Karena waktu telah mengurungnya dalam malam
Yang semakin berjelaga
Membalut dingin, meremukkan tulang

Penyair itu berusaha bebas
Memberontak dengan sisa harapan
Yang semakin memudar disiram embun

Dengan satu sentakan ia berhasil bebas
Ia mendobrak tabir kegalauan
Lepas dari semua kegelapan
Namun bukan raganya
Melainkan hanya jiwanya

Ketahuilah kawan
Jiwa seorang penyair takkan pernah bisa mati
Ia bebas
Merdeka dari segala himpitan
Tak tergoda dengan hingar binger kemewahan

Jiwa sang penyair
Lepas, membersihkan malam yang berjelaga
Kini dengan penanya ia menari
Menanam sejuta bintang di langit
Merentang cahaya rembulan dari zenith hingga nadir

Jiwa sang penyair
Kini ia mampu memalui malam hingga jauh
Memberi cahaya pada mimpi
Cahaya harapan yang baru

Senin, 09 Mei 2011

Syair Uis Elveti III

RAHASIA
Menulislah,
Sebab, ia akan membuatmu
Diam
Dan mendengarkan dengan seksama
Suara – suara tanpa gerak bibir
Terpendam menjadi harta karun
Biarkan, ia yang menuntun
Melihat tanpa memandang
Menikmati degup jantung
Lalu dengarkan suaranya
“ ini rahasia kita berdua “
Diam dan menulislah
Sebab, ia akan membimbingmu
Menjadi apa saja
Semaumu
Sesukamu
Membiarkan jati diri menhampiri
Dan memastikan semua arti.
Kemudian,
Jadilah apa saja
Hingga kita tahu
Kalau kita bukan apa – apa
Bukan siapa – siapa
Tapi juga jangan,
Tidak melakukan apa – apa
Bila kesombongan diri
Meraja dan mena’if kan apa saja
Menulislah…
Bila kau dan aku
Tahu…
“ ini rahasia kita berdua “

PUISI PAGI
Ada yang ingin kutulis pagi ini….
Semangat !
Ada yang ingin kubunuh pagi ini….
Dendam !
Ada yang ingin kucium pagi ini….
Kekasih !
Ada yang ingin kucintai pagi ini….
Hidup !
Ada yang ingin kusesali pagi ini….
Dusta !
Ada yang ingin kubuang pagi ini….
Luka !
Ada yang ingin kuingini pagi ini….
Bahkan ada yang lebih kuingini pagi ini….
Menebas keinginan itu sendiri !!!

Tuhan….
Telah Kau ijinkan semua planit berputar…
Telah Kau atur semua benda langit berjalur teratur….
Kalau hari ini Kau ijinkan hatiku hancur lebur….
Tak Kau biarkan jiwaku kabur…..
Tuhan….
Telah Kau ijinkan dia pergi….
Telah Kau tunjukkan dia ngelantur….
Berikan aku hati yang bersih…
Sehingga sukma ini dapat mengerti….
Satu keyakinan membungkusku….
Kau jauhkan aku dari yang batil….
Kau gantikan dia dengan bidadari Mu….
Yang sampai saat ini masih kutunggu…..

MIMPI YANG BERHARGA
Kala malam telah larut namun mata enggan tuk berpejam,namun mengapa diriku selalu teringat akan kecantikan wajahmu,dirimu selalu da dalam hidupku,dalam mimpiku dalam setiap waktu,dalam mimpiku dalam setiap waktu,karna dirimu begitu mempesona,tak ada seorangpun yang enggan tuk melihat keindahan dan kecantikan wajahmu..
Dalam hidup inih hal yang paling indah adalah bisa brsamamu untuk selamanya,dan bila kita bisa bertemu kembali walaupun dan hannya dalam mimpi saja,jadikanlah itu suatu mimpi yang paling indah dan biyarkan dia terjaga walaupun dia manghilang di telan pagi…………………………..

Kisah Yang Hilang
Usai sudah semua rahasia jauh dirimu,,,,,,,
bilaku tau hatimu bukan untukku,,,,,,,,,,,,,,
percuma saja kita bicara tentang cinta,,,,,,,
bila dirimu selalu berpaling dari diriku,,,,,,,
salahkah aku bila melepaskan semua gelisah,,,,,,,,,,,,,,
karnaku tau cinta sejatimu bukan untukku,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
usai sudah kisah yang dulu aku binah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
hilang karena terkikis oleh semua luk,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
biyarkan aku pergi bersama malam,,,,,,,,,,,,
dari waktu inih terasa sakit,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
hati yang harus aku lalui,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
biyarkan lah saja aku lupakan dirimu,,,,,,,,,
bunuh cintaku oh kekasihku,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
salah bila aku harus bertahan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
usai sudah semua cerita antara kita,
HeemMm-Heee,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
kau bukan untukku………………………..


Syair Uis Elveti II

Ada jejak-jejak yang menapak dalam bathinku
Melukiskan puing-puing yang hancur
Terbakar khianat kala itu

Kala hati ingin berlari..
Mengejarmu waktu itu..
Kala kumenemukanmu..
Mengapa kau hanya terdiam…
Sekian waktu ku menepis bayanganmu..
Tapi tak jua kau datang..
letih..letih
hatiku karna dirimu..
terurai airmata..yang akhirnya mengering..
dan tak berair lagi..

ketika aku melangkah dalam kehampaan,
kau menari-nari di kepalaku dengan sebuah senyuman,
namun semua itu tersirami oleh pahitnya kenyataan,
kenyataan diman kita harus berpisah demi hidup kita masing-masing???
akankah TUHAN dapat memberi kebijakan-NYA???
sehingga kita dapat bersama untuk selamanya???

Ku coba kuatkan hatiku….
Tak ku biarkan air mata ini menetes…
Aku tak ingin meratapi kesedihanku
Aku tak mau tangisi penderitaanku
Kau…
Beri noda di hidupku
Kau…sakiti jiwaku
Apa yang sebenarnya kau iginkan?
Kau telah memiliki pendamping hidup
Tapi mengapa kau beri aku harapan semu?
Bila memang tak pernah ada cinta untukku
mengapa kau dekati aku? Mengapa kau buat seolah2 mencintaiku?
Oh Tuhan…
Apa dosaku?
Mengapa KAU beri aku penderitaan
yang sesungguhnya aku tak mampu menghadapinya
Mengapa KAU pertemukan aku dengannya?
Mengapa KAU buat aku mencintainya?
Yang bila pada akhirnya,aku kecewa…aku terluka…
Aku tak pernah lelah bertanya padaMU
apa salahku…?
apa dosaku… Tuhan?
Aku tak mampu Tuhan…
Ku mohon hentikan semua ini…
Aku tak sanggup…
Please…

Mengapa masih ada air mata mengalir
ketika cintaku ikhlas kulepas
Mengapa masih ada rindu
ketika kau tak ada lagi di sisiku
Mengapa harus ada amarah
ketika kau tak pedulikanku
Mengapa harus ada kata mengapa
ketika semuanya aq coba lepaskan
ketika semuanya aq ikhlaskan
ketika aq coba mwnghapus bayanganmu dalam benakku
kenapa masih ada pengharapan
ketika tak mungkin ada harapan
Bantu aq ya Allah
untuk bisa melupakan semua
untuk bisa mengahapus semua kenangan
hingga tak pernah ada rasa sakit yang begitu dalam
hingga tak ada lagi kata MENGAPA ……..


Tanpa Mu
Kini…
Hari berlalu perlahan tanpa mu di sisi
Surat-surat elektronik telah kusalin ke dalam CD
Kemas dan tersusun menjadi arkib di dalam laci
Menjadi koleksi
Baru semalam kudengar getar suaramu terakhir bagiku
Bertanya khabar – gembira atau dukakah aku
Mengharap sayu sinar mata dan kerdipan ungu
Yang tak mungkin terjadi kerna aku insan dalam terharu
Tetap tabah, pasrah dan redha pada yang tentu
Bagaimana dapat kujawab semua persoalan itu
Pasti kepuraan menjelma laju menutup pilu
Ya, aku ok, mari kita lupakan cerita dulu
Kerna airmata telah kering dalam sebak rasa
Kerna perjalanan jauh pasti meredah gelora
Dan kau, harapku yang satu, pelihara diri
Kerna arahmu dan arahku kini suatu realiti
Dan kau, pintaku, lupakan segala mimpi
Kerna aku telah sedia menghadap hari-hari baru
Tanpa mu

Aku Mencintaimu Karena Dirimu Adalah Cinta
Cinta ku bersahaja
Memecah berhamburan di tepian padang safana
Merongga dan mendekam di sebidang bahu
Kala kau menyandarkan sebilah wajahmu di bahu ku
Pendar mata mu adalah selaksa bayangan hasrat dan bunga setaman jiwaku
Menyatu pada rangkaian sabda para dayang dayang di tepian nirwana
Dan ku pun luruh
Memahat kerinduan akan kebersamaan yang tak pernah terlupakan
Wahai penilam cahaya asmara hati ku
Akan ku raih biduk – biduk kemesraan dalam balutan kasih sayang mu
Akan kurangkum bayang – bayang rautan kegelapan
Demi melihat seutas senyum penderma ceria yang terpancar dari kelopak bening mata mu
Wahai bidadari kehidupan ku
Akan ku gores tepian langit
Memahat dan membentuk rarakan mega dengan rautan wajah mu
Agar ketika ku pandang langit
Ku lihat dirimu bersepuh dengan kelipan serakan bintang
Mungkin di suatu masa
Kita akan menyemai kelopak kelopak kuncup asmara
Menyerbuknya bersama
Hingga menjadi putik – putik bunga kesucian cinta kita
Dan di akhir sepenggalan jarak ajal yg terjemput
Akan tergetas baitan kataku yang bermakna padamu
Selirih getar dari kedalaman nurani ku kuucap
” aku mencintaimu karena dirimu adalah cinta”

Tentang Kehilangan, Tentang Pengorbanan
Ceritakan padaku tentang pedihnya sebuah kehilangan
Yang terbang diatas awan senja merah saga
Dan menyisakan ngilu menikam didada
Dalam derap waktu yang bergegas
Agar segera kubaluri hatimu
Dengan sejuk bening embun
Dan tulus cintaku
Ceritakan padaku tentang perihnya sebuah pengorbanan
Yang membakar habis segenap asamu
Dan meninggalkan sepotong lara mengendap di dasar kalbu
Agar kubuatkan untukmu
Rumah diatas awan
tepat dipuncak larik pelangi
Yang kubangun dari setiap desir rindu dan
Khayalan merangkai impian bersamamu
Dari bilik hatiku, yang senantiasa percaya
Kebahagiaan kita adalah
keniscayaan tak terlerai

Penyair kini telah mati
Tiada guna berkata manis
tapi tak membuahkan harapannya
Penyair hanya sang kata yang terbang
dulu.. dianggap kata yang agung dan terpuji
Tapi sekarang ibarat abu yang membumbung dan dimaki
“Aku ingin dunia tahu apa itu cinta”
“Aku ingin menjadi penyair yang sejati”


Aku lelah menempuh badai kehidupan
Lemah mengepak sayap
Hingga berlabuh di dangau tuak yang membuatku mabuk
Terlenaku berenang renang di telaga kepalsuan
Yang melambungkan anganku hingga terpental jauh dari kenyataan………
Rasa asing membuat kebodohanku tertera
Semakin aku tak kenal diriku sendiri
Hujaman kebohongan masih saja kunikmati
Walau ku telah terluka………..
Ku rasa sayap lemah nan semakin lelah
Betapa ku sangat rindu pulang
Menangis di pangkuan Ilahi………

Syair Uis Elveti

Harus ku akui
Harus kuakui ku takkan bisa lepas darimu
Meski kau telah memilih cinta yang lain
Harus kuakui jiwa ku telah terikat padamu
Meski harus biarkan cintamu terjawab cinta yang lain
Aku takkan pernah berhenti mencintaimu
Meski kau terus mengacuhkan aku
Aku takkan pernah berhenti menyayangimu
Meski kau selalu menyakiti hatiku
Tak pernah terpikirkan dibenakku
Akan ku bawa kemana cinta ini
Tak pernah terlintas di pikiranku
Ku pertahankan atau harus sampai disini
Aku hanya bisa pasrah hadapi kenyataan ini
Aku tak bisa lari dari cintamu..

Tak pantas untukmu..
Begitu indahnya dirimu..
Hingga membuat ku takjub..
Indahmu melengkapi dunia..
Yang sempurna..
Namun tak mungkin kau kuraih..
Kekaguman ku hanya dihati…
Saat kau kudekati..
Kau kian menjauh..
Saat kau ku kejar..
Kau telah jauh berlari..
Mungkin ku tak pantas..
Mendekati dirimu..
Mungkin ku tak pantas..
Mendapatkan cintamu…
Tak pantas memilikimu..

Maafkan aku
seluruh hati telah kau berikan
segenap rasa kau curahkan
semua cinta telah kau persembahkan
segala inginku kau penuhi
demi diriku…demi diriku
namun ku harus pergi
meninggalkan dirimu
mengabaikan semua darimu
maafkan aku yang tak bisa denganmu
demi cintaku, demi cintanya.
Salahkah aku meninggalkanmu
Harus lupakan dirimu
Salahkah aku pergi darimu
Menjemput cintanya….

Cinta ku dulu
Ketika ku terbangun malam
Kuteringat pada mu
Ingat akan senyum manis mu
Ketika ku terjaga
Terjaga dari alam khayalku
Ku ingat dirimu….ingat dirimu
Cinta yang lama pergi
Kini datang kembali
Setelah sekian lama
Pergi dari diriku..
Dari hidupku…
Maafkan aku dulu
Meninggalkan dirimu
Meninggalkan cintamu
Sia kan.. cintamu…


Tertawa dalam tangis
Kini kusadari cintaku padamu
Hanya sampai disini
Sekian lama telah kulalui bersamamu
Tapi semua hanya sia-sia
Pernah terbayangkan dihatiku
Untuk hidup bersamamu
Dalam suka dan duka
Namun semua hanya mimpi
Mimpi yang takkan pernah kugapai
Sekarang ku hanya bisa tertawa
Tertawa dalam tangis
Saat kau tinggalkan ku disini
Sekarang ku hanya bisa tertawa
Tertawa dalam tangis
Saat kau mengacuhkan cintaku


Selalu milikku
Waktu terasa lambat berjalan
Saat aku menanti kamu
Kenangan yang indah
Seperti dulu saat ku ada di sisimu
Masih teringat saat ku pergi
Kau ucapkan kata
Kan selalu setia walau kita jauh
Kau kan selalu mencintaiku
Apakah disana kau rindukanku
Apakah cintamu masih untukku…
Ingin rasanya ku bersama disana
Bercanda tawa denganmu
tapi ku tak bisa
namun ketika saatnya tiba nanti
Ku akan selalu bersamamu
sampai akhir waktuku..

Aku terjebak ….
Pada sisi ruang waktu.
Tersibak sepiku…tanpamu
kusisiri penyesalan ditiap kisi waktu
dikala siang tak bermentari..
dikala malam tak berbintang…
Dikala aku kau jadikan…..
Entah….
Inikan titk nadir dari rasa yang tersia
ketika ku hanya menatapmu dari balik egoku
Hingga kau menghilang
Melayang…….
Diiringi bidadari bidadari….utusan

Sudah lah..
Untuk apa terus bertahan
Jikalau duri mnusuk diri mu..
Jikalau kau trus skit dan
perih pun terasa..

Tuhanku¦
Aku berdoa untuk seorang wanita yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya
sendiri tetapi untukMu
Wajah cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk
apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
Seseorang wanita yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang wanita yang tidak hanya memujaku tetapi juga
dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah
Seseorang yang mencintaiku bukan karena ketampananku tapi karena hatiku
Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku
dalam setiap waktu dan situasi Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai
seorang pria ketika aku di sisinya
Tuhanku
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun
aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang wanita yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat
hidupnya menjadi sempurna
: Tuhanku¦
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi pria yang dapat membuatnya
Bangga Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga
aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah sifat yang lembut sehingga ketampananku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat
melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya
setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku
berharap kami berdua dapat mengatakan:
“Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah
memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat
hidupku menjadi sempurna.
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah
pada waktu yang telah Engkau tentukan

Hidup untuk dua pilihan
kesempatan yang di berikanpun sama
dalam waktu dua puluh empat jam,
luput atau terlewati
dengan sia-sia
atau
terlewati
begitu sajs
dengan kelalaian
tanpa arti
tinggal
menunggu penyesalan
bila waktu
dan
masa yang diberikan
meninggalkan diri
berlalu tanpa berputar kembali
waktu kita bukan hanya disini
ada masa di kemudian hari

jika hidup dalam penantian…izinkan aku menantimu
jika hidup dalam kerinduan…izinkan aku merindukanmu
jika hidup dalam cinta…izinkan aku mencintaimu
jika hidup dalam memilih…izinkan aku memilihmu dan memilikimu selamanya…
bersamamu semua menjadi indah…
engkau ajari aku arti cinta
engkau hiasi hidupku dgn cinta
engkau manjakanku dgn cinta
BETAPA ENGKAU SANGAT BERARTI DALAM HIDUP.

Jika tulus cinta harus terpisahkan jarak
Jelas cinta tak lagi menggunakan indera
Jika rindu harus diobati dalam penantian
Jelas ini hanya berbicara tentang perasaan
Jika hidupku adalah tentangmu
Maka semua usahaku adalah untukmu
Jika disisiku adalah bahagiamu
Maka disisimu adalah semua pengabulan atas doa-doaku

Sepi ini tak kan membunuh kita
Karena kita selalu bersama
Bersamanya kita harus bahagia
Melawan semua aral yang ada
Bersama
Aku dan kamu selalu bersama
Habiskan malam walau tanpa bintang
Aku dan kamu saling berpelukan
Membunuh malam hingga pagi menjelang
Bersama selamanya
Sepi ini tak ‘kan membunuh kita
Karena kita selalu bersama
Bersamanya kita harus bahagia…

Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali
etih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir..


ada yang singgah selagi kumbangku dicumbu
oleh duka tuk luruh berucap ‘kasih’..
menatap lekat indah dua bola matamu
tak ada dusta yang dapat kueja disana
hanya saja butiran intan berkaca kaca
sedihmu karena luka ku mendua kau anggap biasa
isak dan parau suaramu membahana diseantero dinding telinga
itu juga sudah biasa….
tapi perselingkuhan kali ini, tak dapat kau terima
meski elah kuberikan alasan, “ku cuma teman saja”
bibir diam dan kelu itu hanya jawabmu
tetes lembut airmata pun tak buat aku haru
seperti telah terbiasa…
ini jawaban dariku, atas semua yang tlah kau uat padaku
dulu….


jika setiap kata mesti terbendung
mengapa harus diam?
menunggu redanya kecemasan
sedang angin sore tadi tak tentu arahnya
meliuk, mengubah cuaca
lalu rontoki satu demi satu pucuk dedaunan
jika ada satu dawai kupunya
kan kumainkan siang malam dipelataran cinta
berharap diammu sirna, terhias suka
jika setiap kata mesti terbendung
dan desah nafas kian tersekat
mengapa harus diam?
kita selesaikan kendala ini…
berdua….